Penyakit Feses Kapur (Pullorum) : Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Penyakit Feses Kapur | Siapa yang tak kenal dengan penyakit yang misterius namun sering kali meresahkan di kalangan peternak? Yuk, kita bahas tentang penyakit feses kapur atau yang lebih dikenal dengan Pullorum.

Pasti kalian pernah mendengar tentang ini di antara obrolan peternak. Penyakit ini bukanlah hal baru di dunia peternakan, namun tetap menjadi perhatian serius bagi para pemilik ternak ayam.

Bersama mimin Yuk Ternak, mari kita telusuri lebih dalam tentang gejala, pengobatan, dan cara mencegahnya. Siap-siap untuk memahami dan menghadapi masalah yang satu ini, ya!

Pengertian

Penyakit ini punya nama ilmiah yang keren, yaitu pullorum dan bacillary white diarrhea (BWD). Yang bikin masalah adalah bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif yang bisa hidup lama banget, lebih dari setahun gitu di tanah.

Gue yakin lu pada udah pada denger, namanya penyakit feses kapur kan? Nah, hewan-hewan ternak yang kena penyakit ini biasanya keluarin feses putih kayak kapur yang cair.

Ga cuma ayam aja, tapi unggas lain juga bisa kena, kayak puyuh, burung, kalkun, angsa, dan yang lainnya.

Penyebab

Jadi, tau ga, Kalian? Penyakit feses kapur pada ayam disebabkan oleh bakteri keren namanya salmonella pullorum. Bakteri ini masuk ke dalam keluarga bakteri enterobacteriae yang punya kemampuan adaptasi tinggi banget sama inangnya, loh.

Salmonella pullorum, nih, yang bikin ayam-ayam jadi kacau. Dia bisa bikin jantung dan hati ayam jadi bermasalah banget, tau! Akibatnya, kondisi ayam jadi turun banget kualitasnya pas masuk periode layer, jadinya produktivitas ayam juga turun drastis.

Bahkan, dalam kasus yang parah, bisa sampe nyebabin kematian pada ayam, lho. Makanya, harus jaga-jaga banget, ya, sama kesehatan ayam-ayam kita.

Gejala

Pullorum
Pullorum

Nih, Kalian, ada beberapa tanda yang bisa Kalian perhatiin kalo ayam-ayam Kalian kena penyakit feses kapur:

Pertama, feses atau kotoran ayam jadi warna putih kayak kapur yang cair. Kadang juga, feses putih itu nempel di sekitar dubur ayam atau di lubang kloakanya, trus jadi kering dan lengket.

Kedua, ada juga tanda-tanda fisik yang bisa Kalian lihat. Misalnya, ayam jadi keliatan lemes banget, kayak kehilangan tenaga gitu, terus kedua sayapnya ngegantung aja.

Kulitnya juga bisa keliatan kusam dan ga segar, trus bisa juga jadi lumpuh gara-gara arthritis. Yang paling parah, ayam bisa kehilangan nafsu makan tiba-tiba dan akhirnya mati dengan cepet.

Jadi, harus bener-bener perhatiain, ya, kalo ayam-ayam Kalian ada yang ngelakuin gejala-gejala kayak gitu.

Penularan

Penularan penyakit feses kapur atau berak kapur bisa terjadi lewat tiga cara, lo.

Pertama, dari induk ayam ke anaknya. Jadi, setelah anak ayam menetas dari telurnya, dia bisa dapetin penyakitnya dari induknya.

Kedua, penularan bisa lewat kontak langsung, misalnya dari peralatan makan dan minum yang udah terkontaminasi, dari kandang, litter, sampe pakaian pegawai kandang yang udah kena bakteri penyebab penyakit feses kapur.

Yang ketiga, nih, kalo ada sifat kanibalisme pada ayam. Jadi, kalo ada ayam yang udah terjangkit bakteri pullorum dalam darahnya, bahaya banget kalo ada ayam lain yang ngisep darahnya. Itu bisa nyebabin penularan penyakitnya dari satu ternak ke ternak lainnya.

Cara Mengobati

Nah, untuk ngobatin penyakit feses kapur pada ayam, biasanya Kalian bisa kasih antibiotik kayak coccilin, neo terramycin, tetra, atau mycomas sesuai dosis yang disarankan. Biasanya, antibiotik ini disuntikkan ke bagian sayap ayam.

Tapi, kalo kondisinya udah parah banget, lebih baik langsung musnahin aja si ayam. Ini biar bisa putus siklus bakterinya dan ga nularin penyakitnya ke ayam yang sehat.

Tapi, ya, kalo harus musnahin ayam yang udah parah, lebih baik jauh-jauh dari tempat di mana ayam yang sehat dipelihara.

Biar ga ada penumpukan dan kontaminasi bakteri yang bisa jadi bahaya buat ayam yang laen.

Pencegahan

Pencegahan tuh jauh lebih baik dari pada mengobati. Nah, ini dia beberapa cara yang bisa Kalian lakuin buat mencegah penyakit feses kapur pada ayam:

Pertama, yang paling penting adalah jaga kebersihan dengan baik. Mulai dari kandang, peralatan, sampe makanan dan minuman ayam harus dijaga supaya ga jadi sarang bakteri yang berkembang biak.

Kedua, pastiin untuk melakukan sanitasi kandang secara menyeluruh. Kalian bisa pake antiseptik buat bantu bersihin bakteri atau jamur yang nempel di kandang.

Trus, yang ketiga, pastiin juga pakan yang Kalian kasih itu bergizi banget buat ayam. Dan kalo perlu, bisa juga kasih antibiotik buat nambahin kekebalan tubuh ayam dari berbagai macem penyakit yang bisa aja nyerang ternak.

Terakhir, Kalian juga bisa semprot kandang minimal seminggu sekali pake cairan ASEPTO. Itu buat basmi bakteri, virus, atau kuman yang ada di kandang ternak.

Jadi, itu dia, beberapa langkah yang bisa Kalian ambil buat hindarin penyakit feses kapur pada ayam. Yang paling penting, tetep jaga kebersihan dan kesehatan ternak Kalian, ya!

Risiko

Secara keseluruhan, angka kematian ternak yang disebabkan oleh penyakit feses kapur sungguh mencemaskan, mencapai angka hingga 85%. Bahkan, yang paling parah, kematian paling sering terjadi pada anak ayam yang baru menetas, terutama dalam rentang usia 1-10 hari, dengan angka kematian mencapai 40%.

Bakteri pullorum ini sungguh ganas, bisa menyebabkan kematian pada ayam dalam segala usia. Mereka menghasilkan toksin yang menyerang sistem pencernaan, sistem pertahanan tubuh, serta sistem reproduksi ayam.

Saat penyakit menyerang ayam dewasa, seringkali tidak terlihat gejala yang jelas. Penyebarannya bisa terjadi di satu kandang tanpa gejala tertentu, yang akhirnya menyebabkan kematian secara tiba-tiba.

Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit ini sungguh besar, mulai dari penurunan produksi telur hingga kualitas ayam yang menurun. Tentu saja, bisnis peternakan ayam bisa terganggu karena kemungkinan besar ternak akan mati banyak.

Selain itu, peternak juga harus siap merogoh kocek lebih dalam untuk biaya pembersihan kandang agar steril kembali dan juga biaya pengobatan bagi ayam yang terinfeksi penyakit feses kapur ini, supaya tidak menular ke ayam-ayam yang sehat. Jadi, Kalian bisa bayangin, betapa beratnya beban yang harus dipikul oleh peternak dalam menghadapi penyakit ini.

Perubahan Saat Bedah Bangkai

Jika bangkai ayam yang terkena penyakit feses kapur dibedah, pasti akan terlihat nekrosis atau kematian jaringan pada hati ayam. Terkadang, dalam beberapa kasus, hati dan limpa ayam juga bisa membengkak, yang sering diikuti oleh infeksi tali pusat atau omfalitis.

Selain itu, di saluran pencernaan ayam, Kalian bisa lihat ada bintik-bintik putih khususnya di mesenterium atau penggantung usus, dan di otot ventrikulus atau lambung.

Ketika penyakit feses kapur sudah kronis, organ dalam ayam bisa kena juga. Biasanya, terjadi peradangan di bagian usus buntu yang ditandai dengan perubahan warna menjadi abu-abu di dalam usus buntu. Jadi, bisa Kalian bayangin, betapa parahnya dampak yang bisa ditimbulkan oleh penyakit ini pada tubuh ayam.

Penutup

Semoga informasi tentang penyakit feses kapur (Pullorum) ini bermanfaat bagi kalian, para pembaca setia.

Dengan memahami gejala, metode pengobatan, dan strategi pencegahan, diharapkan kita bisa lebih siap menghadapi tantangan dalam beternak ayam.

Ingatlah, pengetahuan adalah kunci untuk melindungi kesehatan dan produktivitas ternak kita.

Jadi, jangan lewatkan informasi lengkapnya di artikel ini, ya! Tetap selalu up to date dan jaga kesehatan ternak kalian dengan baik. Terima kasih telah menyimak, teman-teman!

Andi Wijaya

Seorang sarjana peternakan unggas yang ketagihan sama dunia burung. Selain suka ngurusin mereka, aku juga kecanduan nulis-nulis. Gak bisa berhenti untuk berbagi pengalaman ngurus burung lewat tulisan-tulisan di blog kesayangan, yukternak.com. Jadi, kalau lagi gak sibuk, pasti aku lagi asyik ngetik cerita atau tips-tips seputar burung yang aku pelihara.

Tinggalkan komentar